اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ ِللهِ
رَبِّ الْعَالَمِيْن، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْن، وَالصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَى سَـيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن،
أَمَّابَعْدُ:
Hadirin yang saya hormati,
Dalam kesempatan ini, saya akan membawakan sebuah pidato tentang “Belajar
sepanjang hayat dan peran madrasah diniyah dalam mencetak generasi yang berkualitas”,
yakni beriman, berilmu, dan berakhlakul karimah, sehingga diharapkan mampu
mengatasi krisis global.
Hadirin yang saya hormati,
Mengapa kita harus belajar? Karena ilmu
sangat diperlukan dalam segala hal, baik urusan dunia maupun urusan akhirat.
Dengan belajar, kita akan menjadi pintar, kita akan mengetahui banyak hal, sedangkan
orang yang memiliki ilmu akan diangkat derajatnya oleh Allah.
يَرْفَـعِ اللهُ
الَّذِيْـنَ ءَامَـنُوْا مِنْـكُمْ وَالَّذِيْـنَ أُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجَـاتْ
Allah akan meninggikan derajat
orang-orang yang beriman di antara kamu
dan orang-orang yang mempunyai ilmu dengan beberapa derajat.
Hadirin yang saya hormati,
Ilmu itu adalah bekal untuk mencapai
cita-cita. Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin besar pula kesempatan
untuk meraih cita-citanya. Semakin banyak ilmu seseorang, semakin besar pula
kemampuan untuk mengatasi masalah, baik masalah individu, keluarga, masyarakat,
bangsa, dan negara, bahkan agama. Barangkali, atas dasar itulah pemerintah
menerapkan program wajar dikdas 9 tahun, bahkan mulai tahun 2013 diterapkan
program wajib pendidikan menengah setingkat SMA atau yang sederajat, al
hamdulillah.
Namun hadirin, program wajar dikdas 9 tahun
atau program wajar dikdasmen 12 tahun, itu belum seberapa, kalau dibandingkan
dengan konsep pendidikan dalam Islam. Karena pada 14 abad yang lalu, Rasulullah
SAW telah mencanangkan program belajar sepanjang hayat, terutama pendidikan
agama.
اُطْلُبِ الْعِلْمَ مِنَ الْمَهْدِ إِلَى
اللَّحْدِ
Carilah ilmu sejak dalam buaian hingga
masuk ke liang lahat. Jadi belajar itu tidak cukup hanya 6 atau 9 tahun, tapi
harus berlangsung sepanjang hayat. Orang Barat mengatakan “for a long
life education”
Hadirin yang saya hormati,
Oleh karena itu, maka keberadaan lembaga
pendidikan menjadi sangat penting untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Lembaga
pendidikan umum yang lebih intens pada ilmu-ilmu duniawinya, yakni
mengembangkan sains dan teknologi, dan lembaga pendidikan agama yang lebih
fokus pada ilmu-ilmu ukhrowinya, yakni membina keimanan, ketakwaan, dan
akhlakul karimah. Keduanya harus berjalan secara seimbang, karena ilmu agama
tanpa sains akan lumpuh, dan sains tanpa ilmu agama akan buta.
Jika pendidikan umum dan pendidikan agama, keduanya
berjalan seiring, insya Alloh akan muncul generasi yang berkualitas, yakni generasi
yang beriman, berilmu, dan berakhlakul karimah, sehingga kita akan mampu
mengatasi persoalan-persoalan agama dan persoalan-persoalan bangsa, terutama
dalam mengatasi krisis global atau krisis multi dimensional. Maka peran lembaga
pendidikan agama, termasuk madrasah diniyah takmiliyah menjadi sangat penting,
karena madrasah diniyah benar-benar fokus pada upaya menciptakan generasi yang
beriman, bertakwa, dan berakhlakul karimah.
Sehubungan dengan itu, marilah kita
sukseskan program wajib belajar, marilah kita dukung program madrasah diniyah, dan
marilah kita jalin kebersamaan antara lembaga pendidikan formal dan non formal,
antara lembaga pendidikan umum dan pendidikan agama, agar masa depan kita menjadi
cerah dan bangsa kita ke depan semakin maju. Insya Allah bangsa kita secara
perlahan-lahan akan keluar dari krisis global atau krisis multi dimensional.
Hadirin yang saya hormati,
Inilah yang dapat saya sampaikan, terima
kasih atas perhatian, mohon maaf atas kesalahan.
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
وَبَرَكَاتُهُ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar